Adakah kita tidak ingin menyertai 7
golongan yang mendapat naungan Allah di padang mahsyar kelak? Atau
adakah kita masih hanya ingin memikirkan urusan duniawi semata-mata.
Bagaimanakah kita akan menghadapi azab di padang mahsyar? Kelaparan,
kehausan dan kepanasan?
Telah Diriwayatkan,
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tujuh orang yang akan dinaungi Allah pada hari yang tiada naungan selain naungan-Nya: Seorang pemimpin yang adil, Seorang pemuda yang menghabiskan masa mudanya dengan beribadah kepada Allah, Seorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid, Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, Lelaki yang diajak
seorang wanita yang cantik dan terpandang untuk berzina lantas ia berkata: "Sesungguhnya aku takut kepada Allah", Seorang yang menyembunyikan sedekahnya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, Seorang yang berzikir kepada Allah seorang diri hingga menetes air matanya."
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tujuh orang yang akan dinaungi Allah pada hari yang tiada naungan selain naungan-Nya: Seorang pemimpin yang adil, Seorang pemuda yang menghabiskan masa mudanya dengan beribadah kepada Allah, Seorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid, Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, Lelaki yang diajak
seorang wanita yang cantik dan terpandang untuk berzina lantas ia berkata: "Sesungguhnya aku takut kepada Allah", Seorang yang menyembunyikan sedekahnya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, Seorang yang berzikir kepada Allah seorang diri hingga menetes air matanya."
(Hadis riwayat Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
1. Pemimpin yang adil
Umar Abdul Aziz ketika didatangi ahli
keluarganya kerana sesuatu urusan. Lantas beliau menanyakan samada hal
tersebut berkaitan kerajaan atau keluarga. Ketika dijelaskan ia
berkaitan hal keluarga, maka beliau menukar lilin yang digunakan dengan
lilin miliknya sendiri. Dalam hal sekecil ini, dimana beliau tidak mahu
menggunakan barangan milik kerajaan untuk urusan peribadi. Apatah lagi
dalam urusan yang besar.
Syaidina Ali ketika menjadi kahlifah,
ketika pedangnya dicuri oleh seorang yahudi. Setelah diajukan kepada
kadi yang dilantik oleh dia sendiri, kadi tersebut menanyakan adakah dia
mempunyai saksi bahwa pedang tersebut adalah miliknya. Dia hanya
mengatakan hanya anaknya sebagai saksi. Kadi tersebut menjelaskan
kesaksian anak tidak boleh diterima maka pedang tersebut diberi kepada
si yahudi. Walaupun baginda seorang khalifah Islam ketika itu dan dia
berkuasa untuk menahan yahudi itu tetapi dia tidak melakukan sedemikian.
Pemimpin yang adil akan meletakkan keadilan ditempatnya menurut
syariat. Si yahudi tersebut akhirnya masuk Islam kerana melihat
keadilan.
2. Pemuda yang menghabiskan masa mudanya beribadah kepada Allah.
Perlu difahami ibadah yang utama adalah
menunaikan yang wajib dan menjauhi larangan. Diikiuti dengan
amalan-amalan sunat. Menuntut ilmu ukhrawi dan duniawi adalah wajib.
Ilmu ukhrawi atau ilmu agama adalah ilmu sepanjang hidup yang wajib
dipelajari dan diamalkan dengan istiqamah. Seorang pemuda yang bakal
mendapat naungan Allah di hari akhirat adalah sentiasa memastikan
dirinya berilmu, menunaikan yang wajib dan meninggalkan yang haram.
Ketika ini dunia dihujani dengan pelbagai fitnah yang mengajak insan terutamanya para pemuda dan pemudi untuk menghabiskan masa dengan hiburan, bercintaan dan aktiviti duniawi lainnya. Tidak ramai para pemuda yang rajin menghabiskan masanya menghadiri kuliah di masjid, bersolat jemaah atau para gadisnya memakai pakaian menutup aurat menurut sunnah yang benar. Tidak ramai anak muda yang menjauhi lagu-lagu maupun irama nasyid dan mempelajari, mendengar dan membaca Alquran. Dalam lagu ada senjata syaitan dari jenis manusia dan jin dimana iramanya akan membawa insan ke dunia khayalan. Ia akan meresapi jiwa dan seakan-akan kita akan sentiasa mendengar nyanyian irama lagu yang diminati terngiang-ngiang ditelinga. Peminatnya akan dipengaruhi dan akan menuruti gaya penyanyi pujaannya dari gaya bercakap, berpakaian, fesyen rambut dan perangai.
Ingatlah tujuh pemuda yang beriman
sanggup bersembunyi didalam gua kerana mempertahankan iman. Ingatlah
ketika syaidina Ali mempertaruhkan nyawanya tidur menggantikan
Rasullullah saw ketika peristiwa hjjrah. Ingatlah Imam syafie
menghabiskan usia mudanya menuntut ilmu. Mengapa kita tidak mencontohi
mereka? Didiklah anak-anak kita supaya menjadi pemuda seperti ini.
Sesuatu yang telah kita lepaskan di zaman muda kita, janganlah ianya
berulang kembali kepada anak-anak kita.
3. Seorang yan hatinya selalu terkait dengan masjid
Masjid semakin kurang di kunjungi orang.
Yang heboh terlalu sering dikunjungi. Insan sudah semakin menjauhkan
diri dari masjid. Sembahyang jemaah semakin berkurangan kehadiran kerana
insan sudah terlalu taksub dengan apa yang dipaparkan di TV. Masjid
hanya ramai pada hari jumaat dan bulan puasa untuk solat tarawih. Majlis
ilmu semakin kurang didatangi orang. Hati kita sudah semakin jauh dari
masjid. Hanya ingat hiburan, sukan dan perkara lagha.
4. Dua orang yang saling mencintai kerana Allah, berkumpul kerana Allah dan berpisah kerana Allah
"Berhak mendapatkan cintaku orang-orang
yang saling mencintai karena Aku, berhak mendapat cintaku orang-orang
yang saling menasihati karena Aku, berhak mendapatkan cintaku
orang-orang yang saling mengunjungi karena Aku, berhak mendapatkan
cintaku orang-orang yang saling memberi karena Aku, mereka berada di
atas mimbar-mimbar dari cahaya." (Hadis Qudsi, Riwayat Ibnu Hibban,
di-shahih-kan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib Wa Tarhib, 3019)
Rasul bersabda, "Barangsiapa ingin merasakan nikmatnya iman, hendaklah dia mencintai saudaranya, dan dia tidak mencintainya kecuali karena Allah." (Riwayat Ahmad dan Al-Hakim dan dishahih-kan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, 2300)
"Tidaklah dua orang yang saling mencintai karena Allah, melainkan orang yang paling dicintai Allah di antara keduanya adalah yang paling besar kecintaannya kepada saudaranya." (Riwayat Al-Bukhari dalam Al-Adabul-Mufrad, dan di-shahih-kan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib Wa Tarhib 3014).
Rasul bersabda, "Barangsiapa ingin merasakan nikmatnya iman, hendaklah dia mencintai saudaranya, dan dia tidak mencintainya kecuali karena Allah." (Riwayat Ahmad dan Al-Hakim dan dishahih-kan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, 2300)
"Tidaklah dua orang yang saling mencintai karena Allah, melainkan orang yang paling dicintai Allah di antara keduanya adalah yang paling besar kecintaannya kepada saudaranya." (Riwayat Al-Bukhari dalam Al-Adabul-Mufrad, dan di-shahih-kan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib Wa Tarhib 3014).
Silaturrahim, saling berkunjung, saling membantu, saling menberi dan saling menasihati.
5. Lelaki yang menjauihi zina ketika diajak melakukannya kerana takut kepada Allah
Diceritakan dua orang sahabat, ketika
seorang daripadanya meningggalkannya kerana ada urusan sebentar. Dia
lansung didatangi oleh seorang wanita pelacur yang mengajaknya berzina.
Dia lansung manangis kerana takutnya kepada Allah. Si wanita itu
meninggalkannya kerana menolak ajakan dan mengatakan dia seorang yang
gila. Ketika sahabatnya pulang dia menceritakan hal itu. Si sahabat
mendengar dan menangis seraya mengatakan jika dia yang berada di tempat
kawannya sudah tentu mungkin dia akan terlanjur. Keduanya menangis
kerana takut kepada Allah swt.
Begitu juga kisah di zaman mutakhir ini
dimana para lelaki yang takut kepada Allah berjihad melawan nafsunya
dengan menjauhi pergaulan bebas. Kini zina sudah dianggap biasa dengan
biasanya budaya percampuran lelaki dan perempuan. Percintaan sebelum
berkahwin. Lagu-lagu dan kisah cinta semuanya mengundang kepada bahaya
zina.
6 & 7. Orang yang menyembunyikan sedekahnya dan orang yang menangis berzikir kepada Allah
Semua ini adalah perkara yang
tersembunyi dan hanya di dalam pengatahuan Allah. Lakukanlah kerana
Allah jangan sekali-kali diungkit atau diceritakan.
Kredit kpd: Pencinta Hadis (Catatan asal, klik)